Lubang Buaya
Berada dijalan pondok gede lubang buaya aku mulai menyusuri jalan kemuseum banyak pohon rindang kanan kiri.Hawa dingin cuaca sejuk mengiringi langkahku,kembali mengenang kejadian 30 September 1965
Luasnya wilayah lebih kurang 14 ha ;benar2 luas.
Guide tidak sembarangan guide.Menghindari kesalahpahaman informasi.
Gambar mozaik foto kekejaman keganasan pemberontakan pki menyambut kedatangan pintu pertama.
Berbagai macam diorama yang ada lampu tidak terlalu terang menyusuri lorong museum bertingkat.
Entah mengapa badanku merinding namun bukan rasa takut namun hawanya seolah olah berbeda.
Menarik juga bagiku ketika menyaksikan pameran taman sumur maut kedalaman 12 meter diameter 75 cm sumur tua tidak terbayangkan satu sumur dimasukkan 7 korban.Ahmad yani,panjaitan,haryono, (s.parman,soeprapto,soetoyo s,.andries.tendean =korban yang masih hidup dilokasi lubang buaya)diangkat 4 oktober 1965.
Rumah bersejarah pos komando g 30 S pki diantaranya milik penduduk h.sueb disewakan,tidak tahu kalau dijadikan markas.
Rumah dapur milik ibu amroh yang juga dipakai basis pki.Artinya rumah penduduk yang disewa oleh pki tidak tahu sebelumnya digunakan untuk apa oleh pemilik rumah.
Terlihat jeep toyota kanvas terpajang (kendaraan dinas soeharto menuju kelubang buaya),truk dodge yang digunakan membawa korban,panser saraceen (membawa jenazah).
Tap mprs No.xxv/1966;hal hal yang berbau komunisme,marxisme latennya dihapuskan.
Bahaya ketik landasan ini dicabut.
Namun bagiku pribadi komunisme sosialisme,liberalisme kapitalisme SAMA BAHAYANYA.
Maka berhati hatilah terhadap laten ini disetiap lini apakah INFILTRASI LEMBAGA,formal, informal dan nonformal.
Berbaju apa saja berorganisasi apa saja.Tapi bisa saja membawa MISI VISI LATENISME SOSIALISME KOMUNISME, NEOLIB KAPITALISME.
Guru juga punya acuan mengajar pada kurikulum.Namu n bahaya jika tidak diberitahu sama sekali namany a sejarah mengajarkan agar orang bisa bersikap bijak dalam memandang perkara.Dan masing masing orang ada posnya masing masing.Ada yg berjuang dipolitik,ekono mi,dpr,dimana antaragen saling dukung dalam kebaikan.Suar amu bisa disampaikan dengan siapa? bisa saja kamu nulis dimedia sosial dengan tetap perhatikan UU IT.
Maka benarlah bahwa jika generasi diajarkan balas dendam kita tdk bisa membangun pada hal bisa saja kedua belah pihak yang merasa terzalimi vs dizalimi tanda kutip masih ada hubungan keluarga malah saling memaafkan.
Masalah penggiringan wacana pengalihan isu memang manis bicara politik tidak sudah sudah dibahas.Semoga yang memegang amanah tahu tugasnya dan yg punya jaringan luas bisa sharing kasih masukan agar saran bisa sampai dan dapat dpertanggungjaw abkan
Lihatlah pengakuan seseorang yang pernah saya simpan datanya
" Saya generasi Orba, Alhamdulillah setiap tahun saya nonton film G30/S PKI pada zaman itu. TERSERAH orang mau bilang film itu indoktrinasi atau apapun, saya nikmatin saja sebagai penggemar film."
"Alhamdulillah, pernah nonton film Penumpasan PKI DI Blitar Selatan waktu SMP, dimobilisasi oleh guru SMP saya, nontonnya di gudang KUD di atas tumpukan gabah dalam karang.
Alhamdulillah, selalu diceritain ibu saya bagaimana dulu Bapak saya hampir ditangkap tentara dan dituduh anggota pki "
30 September 2014 pukul 22:05 ·