Orang Berilmu

Dikira ranting itu patah ternyata tetap tumbuh karena tertutup dedaunan.

Dikira orang lain orang itu berilmu tapi hanya permukaannya saja.Hanya saja bisa bicara lantang tegas lugas percaya diri seperti banyak ilmu dikepalanya.

Dikira orang hatinya lembut ramah dan terbuka.Namun ketus dan mendapat respon tidak baik dicap buruk sangka mencari cari kesalahan orang lain tanpa ada kesempatan untuk membela diri.

Apakah bisa memaklumi orang yang secara ilmu saja lebih ahli dibandingkan kita?

Apakah bisa menolerir ketidaknyaman dengan alasan orang yang kita mau ambil nasihatnya terkena penyakit bipolar?.

Apakah bisa memaklumi orang yang telah membunuh karakter kita bahkan disebarkan fitnah buruklah nama baik kita dengan alasan orang tersebut punya kuasa yang pasti didengar omongannya daripada kita yang lemah tidak punya kuasa jika membela diripun sudah dicap pembohong/mencari cari kesalahan orang lain/menyelidiki kehidupan orang lain?

Apakah bisa memaklumi bola liar itu berkeliaran kemana mana secara langsung atau tidak langsung kehormatan kita ternoda?.

Apakah itu dikatakan orang yang berilmu?.


"Orang yang berilmu itu"

1.Ada yang bisa menyampaikan ilmunya kepada orang lain bisa membahasakannya/mengajarkan kepada orang lain sesuai dengan kadar intelektual para penyimaknya.


2.Ada orang berilmu namun sulit untuk membahasakannya/mengajarkan kepada orang lain dengan lisannya namun ia pandai menyampaikan ilmunya dengan tulisannya atau prilakunya.


3.Ada orang yang berilmu yang hanya untuk dirinya sendiri.
Khawatir jika ada yang lebih tinggi ilmunya dari dirinya.


4.Ada orang yang berilmu hanya untuk dirinya sendiri.Ia pilih pilih pada siapa orang yang tepat disampaikan ilmunya.Khawatir disalahartikan/disalahgunakan ilmunya dianggap belum waktunya untuk disampaikan ilmunya.


5.Ada orang yang berilmu namun bisa tampil percaya diri walau ilmunya dianggap orang lain biasa biasa saja.Namun dianggap istimewa karena disampaikan dengam hati yang ikhlas.


6.Ada yang berilmu namun sayang tidak diabadikan lewat warisan karya tulisan/bidang usaha.Jadi orang lain tidak tahu apa kebermanfaatan ilmu yang ada dalam pikirannya,pengetahuannya,pengalamannya.


7.Ada orang yang berilmu yang juga menghasilkan suatu karya tulisan atau hanya meninggalkan bidang usaha saja apakah sekolah,organisasi dan lain lain.


8.Ada orang yang berilmu namun hanya bisa dinikmati untuk kalangan tertentu,wilayah tertentu,berbayar (dijadikan bisnis) atau tidak berbayar (eksklusif).


9.Ada orang yang berilmu namun pegangan tali yang lemah sehingga mudah terombang ambing.Sebaliknya ada orang yang berilmu berpegang pada tali yang kuat.Sehingg prinsip tetap dijaga.


10.Ada orang berilmu namun sangat cepatnya mudah marah,mudah sensitif,mudah baper dan GR,mudah berburuk sangka merasa paling benar enggan untuk introspeksi diri mengapa orang lain bisa bersikap sehingga membuat dirinya merasa tidak nyaman/merasa tersinggung/merasa intens menelisik kehidupan pribadinya?



11.Ada orang berilmu namun disalahgunakan.
Kepintarannya membawa keburukan karena merugikan orang lain.Ilmu yang didapat sengaja untuk pandai berdebat dengan keras kepala.


12.Ada yang berilmu namun kurang pandai dalam membawa diri.Karena setiap penyimak itu berbeda.Tidak bisa disamakan dalam perlakuan.Khawatir terkesan "menggurui ".



Dimanakah posisi kita berada wahai pencari ilmu!

Pencari ilmu
Yang sabar menjemput ilmu
Berusaha untuk diamalkan tanpa meninggalkan akidah.
Semakin tahu semakin merasa banyak yang belum tahu semakin terpatri bahwa kita ibarat buih ditengah lautan.

Wahai yang merasa punya ilmu!
Bisakah kami ambil manfaat dari ilmumu!
Ridhokah engkau jika tidak berbayar jika kami tidak mampu membayarmu!

Wahai yang merasa punya ilmu bisakah kami merasa menerima apa yang kamu sampaikan tanpa niat untuk menghakimi !

Wahai yang merasa punya ilmu bisakah kami bisa menerima kemanfaatan ilmumu jika disampaikan dari hati jangan disampaikan dengan emosi?.

Wahai yang merasa punya ilmu apakah bisa kami mengambil kemanfaatan ilmumu ketika sesuai dengan kadar level pengetahuan kami?

Wahai yang merasa punya ilmu apakah benar dianggap mudah menyampaikan ilmu jika hati lapang, berkecukupan,karir bagus,keluarga harmonis?

Wahai yang merasa punya ilmu bisakah membedakan antara promosi bisnis dengan nasihatmu!.Mengapa harus ada misi memasukkan promosi bisnismu,parpolmu,organisasimu atas nama kebaikan khawatir "niat" jadi ternodai!.

Wahai yang merasa punya ilmu..
Ketika resonansi hatimu tulus lembut penuh kasih sayang.Mana mungkin kami mengadakan perlawanan terhadapmu! Kecuali hati yang mati!.