Menjemput Jodoh

Menjemput jodoh?


Kalau mendengar menyimak orang darimana ia bisa bertemu dengan suami/istrinya sekarang ada berbagai macam jawabannya.

Ada karena dikenalkan teman,kerabat,keluarga,teman kerja/sekolah,tetangga,kenal dijaringan sosial,atau perantara orang lain lingkungan lain.


Ada yang cari sendiri, ada yang dicarikan.
Pada masyarakat tertentu ada tradisi malah dicarikan atau dijodohkan oleh keluarga terlepas ia suka atau tidak suka yang menjalankannya.

Dan seharusnya normalnya memang wali orangtua keluarga besarnya yang harus mencarikan jodoh untuk anaknya keponakannya.
Tapi tidak semua anak seberuntung itu mau dipikirkan atau diurus perjodohan anaknya.


Terkadang seorang wanita merasa tidak percaya diri untuk menawarkan dirinya pada orang yang disukainya serius jalani hubungan lewat perantara atau langsung.Tentunya konsekuensi lebih besar malu yang akan dihadapi wanita jika ditolak dibandingkan laki laki menawarkan dirinya pada wanita.Namun wanita yang seperti itu lebih baik karena ia sadar tidak mau mengotori hatinya untuk sesuatu yang tidak pasti.maka terus terang adalah pilihannya.

Ditolakpun ia tahu resikonya bisa mencari yang lain yang sesuai dengan impiannya apa yang menjadi kriterianya,justru wanita seperti itu bisa jujur pada perasaannya ia tahu jalan pernikahan adalah caranya dan itu jalan yang mulia dan ia bisa saja mampu memuliakan laki laki yang dicintainya.

Alhasil harapan wanita tertentu tipe seperti apa yang diinginkan apakah memandang usianya,kerjanya,anak siapa,lulusan dimana,sudah punya apa,fisiknya apakah atribut dunia atau agama.

Namun jika benar benar ikhlas menerima seseorang biasanya akan terima kekurangannya.
Namun bukan berarti lamanya dalam kesendirian adalah banyak pemilih karena tidak bisa sama setiap kasus seseorang.

Maka jika sekiranya wanita telah menemukan laki laki yang tepat dan laki laki itupun sama juga menyukainya.Apa yang harus dilakukan wanita jika ia juga tahu perasaan laki laki itu?

Mencari jodoh
hazriani3

Ditegaskan mau dibawa kemana hubungan itu?.
Karena rugilah bagi wanita untuk menunggu tiada kepastian atau sengaja digantungkan.Karena laki laki yang bertanggung jawab tidak akan takut untuk menikah jika ia sudah mampu dan tidak akan mengotori hubungan dengan pacaran atau janji semu.


Maka benarlah sekeras apapun kalau belum waktunya datang jodoh tetap saja belum datang.Dicari malah tiada hadir
Tidak  dicari malah kadang datang sendiri.
Giliran datang kadang banyak pilihan ragu yang datang.
Giliran sudah berstatus suami istri malah tidak bersyukur.

Maka pernikahan maunya seumur hidup
Maunya menikah tanpa paksaan
diridhoi dua keluarga besar dan keridhoan masing masing calon pasangan.

Menjemput jodoh?

Jangan mudah patah semangat jika gagal.
Kualitas dirimu Insya Allah sama dengan kualitas pasanganmu.Manusia bisa saja berencana.Hasil akhir pasrah kepadaNya.

Menjemput jodoh banyak caranya.Walau pada akhirnya menikah.Namun keberkahannya berbeda.Mengapa?.Ada yang menjemput jodoh dengan melanggar agama, ada jalan yang tidak melanggar agama.Tinggal orang mau pilih yang mana.Dianggap sudah dewasa sudah bisa bertanggung jawab atas apa yang diputuskan.

Menjemput jodoh.
Ambillah hikmah dari kisah ini!

Seorang laki laki dari keluarga yang tidak terlalu kaya tidak juga terlalu miskin.Berpendidikan formal sarjana,orangtua lengkap,dan keluarga baik baik.

Melamar anak gadis bersama keluarganya sang laki laki kepada seorang wanita dikediaman rumah orangtua wanita.Alhasil sang wanitapun sedih karena harus menuruti keluarga (orangtua),lamaranpun ditolak dengan alasan tidak bisa memenuhi uang (pesta pernikahan) yang harus diterima oleh keluarga wanita yang tidak sanggup dipenuhi oleh keluarga laki laki.Walau laki laki sangat mencintai wanita (keluarga kaya) yang akan dilamarnya tapi tidak bisa berbuat banyak.Walau bisa menuruti kemauan orangtua calon istri  tapi mungkin uangnya dengan menghutang dan itu tidak mau dilakukan oleh sang laki laki.Akhirnya laki laki tersebut berusaha menerima kenyataan.

Laki laki itupun ingin mencari calon istri dan akhirnya dikenalkan oleh teman temannya.Dan terjadilah lagi peristiwa proses lamaran dengan wanita yang berbeda.
Orangtua wanitanya tidak meminta berapa uang (pesta pernikahan) yang harus disiapkan oleh calon suami.Tidak meminta berapa dan mahar apa yang harus diberikan oleh calon suami.

Orangtua wanita tidak memaksa harus mendapatkan apa saja orangtua dari keluarga laki laki jika anak putrinya menikah.Karena orangtua wanita jika meminta sekian biaya pernikahan atau jumlah mahar maka sama saja dianggap mereka menjual anak.

Biaya pernikahan maunya apa adanya sesuai dengan kemampuan masing masing calon.Tidak memberatkan satu sama lain,tidak sampai harus menghutang biaya pesta pernikahan untuk menunjukkan prestise.

Ada lagi kisah seorang wanita gadis cari jodoh melalui medsos.Jauh jarak dengan sosok laki laki.Sang wanita tertipu dengan status seolah olah agamis.Alhasil pernikahanpun dilakukan.Sang wanitapun baru tahu kalau sang laki laki adalah suami orang.Tapi bohongi status menjadi duda.Banyak uang terkuras dari sang wanita dari suaminya.Pernikahanpun tidak dapat diselamatkan karena kebohongan dari laki laki yang menipu mengatasnamakan agama.

Apa hikmah yang bisa diambil?.Bagaimana menjemput jodoh https://hazriani3.blogspot.com/2016/04/cerminan-jodoh.html


1.Carilah akidah yang sama.


2.Sekufu


Apakah sebanding dalam pemahaman agama,pendidikan,
keturunan,harta,gelar dan lain lain walau tidak berlaku mutlak.Agar tidak terjadi ketimpangan terlalu jauh.Jadi jika sudah tahu calon istri/suami anak orang kaya maka sadar diri jika ditolak jika yang dilihatnya adalah harta walau sang calon punya kerja yang mapan atau akhlak dan agamanya yang baik.


3.Sebelum lamaran seharusnya sebelumnya sudah ada kesepakatan kedua calon.


Bagaimana tipe masing masing orangtua.Apakah tipe menjual anak (memaksa mahar/pesta pernikahan yang tidak masuk akal?,tidak sesuai kemampuan sang calon,atau tipe orangtua yang tidak memaksa berapa biaya pesta yang harus disiapkan keluarga calon suami).


4.Calon istri memang berhak meminta mahar apa yang harus disiapkan oleh calon suami.


Namun sadar diri kemampuan sang calon suami agar mahar jangan dijadikan pemerasan atau malah sama sama tidak ridho apa yang diberikan/diterima.


5.Usahakan lamaran memang sudah yakin bakalan diterima oleh orangtua calon istri.
Maka itulah pentingnya ta'aruf yang syar'i.



6.Ketahui jejak rekam calon.


Banyak kasus cepat nikah ternyata calon suami banyak hutang,penipu atau punya istri karena bohongi status padahal sudah banyak bisik bisik yang sudah menasihati, atau calon istri kelakuan yang tidak baik.Kenalpun tidak melibatkan keluarga.Maka ada kasus tertentu sang calon suami ta'aruf ke keluarga wanita diwaktu magrib.Karena sengaja ingin lihat apakah keluarga wanita rajin sholat 5 waktu apa tidak.Maka ta'aruf perlu waktu,perlu bantuan siapa siapa yang kenal dengannya.Jangan sampai membeli kucing dalam karung.Bagaimana tipe keluarga masing masing.


7.Resepsi sesuai kemampuan


Pesta pernikahan sampai menghutang hanya untuk prestise adalah suatu kebodohan.

Padahal hidup berumah tangga adalah perjalanan panjang butuh uang untuk kehidupan sehari hari.Rentan terjadi keributan karena masalah hutang piutang.


8.Mintalah pendapat orangtua terutama ibu.


Karena sosok ibu biasanya punya mata batin yang kuat bagaimana sosok calon suami/istri untuk anaknya.Namun jika ibu tidak ada (meninggal) kuatkan dengan sholat istikharah.


9.Bijaksanalah dalam memutuskan menerima atau menolak lamaran


Harta memang bisa menafkahkan keluarga.Dan orangtuapun ingin anaknya tinggal makan hidup yang layak/nyaman sebagaimana anaknya pernah mendapatkannya dilingkungan orangtuanya.Dan tentunya wajar jika orangtua ingin memastikan kemapanan (relatif) calon suami untuk anaknya atau sebaliknya.


10.Bersiaplah jika  ditolak


Sebuah penolakan sejatinya tidak lama lagi ada yang menerima lamaran yang bisa menerima apapun kelebihan dan kekurangan bahkan penerimaan dari keluarganya.

Hanya kadang perlu lalui episode kegagalan.Sehingga menjadi tahu arti kesabaran dan keikhlasan


11.Tentukan skala prioritas ingin seperti apa calon suami/istrinya kelak.


Namun tetap sadar diri kualitas diri.Jika usia masih dianggap muda maka prioritas mungkin masih banyak memilih.Sehingga berhati hatilah jika penolakan itu adalah hal yang batil.Contohnya pemuda yang datang baik akhlaknya,sudah kerja punya penghasilan.
Namun karena hanya tidak sama level pendidikan malah ditolak atau penampilan fisik yang tidak disukai.

Jika laki laki dianggap tidak ada masalah mau menikah diusia kapan.Namun wanita ada batas usia.Usia wanita ada batas usia menopouse.Maka jangan sampai terlena dengan karir/kerja/jabatan/trauma/antipernikahan namun masa depan (berumah tangga) diabaikan.Padahal kebahagiaan juga bisa berumah tangga sampai menutup mata.

Menjemput jodoh

Pelajari ilmunya
Luruskan niat
Usaha
Doa
Introspeksi diri

Kejadian dengan admin sendiri ternyata banyak pelajaran.Sehingga bisa dijadikan pelajaran bagi yang mau menerima pelajaran.
Dari penolakan karena dianggap tidak sekufu dalam pemahaman agama,tidak sama satu etnis,bahkan penipuan status berkedok mencari istri padahal sudah punya calon istri bahkan suami orang.
Dari yang serius datang kerumah ortu sampai tiada kabar menggantugkan hubungan.

Ternyata pilihan kita belum tentu baik menurut Allah.Kesedihan berharaplah datanglah kebahagiaan.Tinggal masalah waktu,usaha kita,dan takdir kita bagaimana.Dan pasangan (suami istri) kita adalah jodoh kita yang harus kita jaga karena ia adalah amanah bagi kita.