Kebun kopi

Siapa yang suka kopi?
aku suka kopi.
tapi tidak terlalu banyak.
paling sehari sekali.




Jalan jalan ke kebun kopi
kampungku namanya empat lawang
rata rata petaninya kopi
Kebun kopi itu turun temurun dari kakek yang sekarang diurus oleh kakak.Secara ibuku anak tunggal siapa lagi yang mengurus kebun lada,kopi,buah,kelapa dsb.Tapi untuk kopi yang berumur tua sudah tebang pilih menggantikan kebun kopi yang tua.



Awal perjalanan naik jembatan gantung.Karena aku tidak biasa naik jembatan gantung agak cemas karena dibawah ada sungai mengalir dengan derasnya apalagi kalau jembatan pada goyang goyang ditiup angin/orang jalan.

kemudian naik ke bukit lumayan jalannya menanjak.Masih terdengar suara monyet,burung burung dan kulihat tupai sesekali




Sisi kanan kiri kebun kopi petani lain ada yang dipagar kayu ada yang tidak.Jalan cuma setapak sesekali lewati pohon bambu besar.Takut kalau tiba tiba ular pohon bambu pada lewat.Pohon bambukan banyak ular hijau,ular kobra soalnya aku pernah lihat ular hijau jatuh dari pohon bambu.





Berhenti sejenak kulihat anggrek di atas pohon.Cantik ada warna ungu,putih,coklat.

Coba kalau pohonnya pendek pingin diambil.



Kembali lagi perjalanan kekebun kopi.Aroma bunga kopi seperti bunga melati.Banyak nyamuk hutan sesekali bersapaan dengan petani yang pulang ambil kayu bakar atau kopi.Ada juga motor khusus untuk kekebun sudah dirombak habis

lewat sesekali.




Lumayan jauh perjalanan.Untunglah kebun kopi keluargaku dekat kira 45 menit kesana.

Aku kira petik kopi itu satu satu ternyata enggak harus sekali tarikan kopi diambil dalam satu tangkai
.Kalau pakai tangan kosong bisa bisa sakit.Jadi pakai sarung.Kalau cabai rawitnya musim berbuah aku lebih suka panen cabainya daripada buah kopinya




Sesekali kami istirahat dipondok.Dan setiap kebun biasanya ada pondok.Biasanya langsung makan siang.Ada air anak sungai dibawah bukit airnya jernih

bisa lanjut lagi petik buah kopi.
mesti berlomba lomba dengan semut hitam dan semut merah.Lumayan capek soalnya pohonnya banyak.Ternyata petani juga perlu racun hama untuk menyiangi rumput.Jadi lahan kopi disekitar pohon kopi bebas dari rumput.Satu lagi biasanya ada pohon peneduh biasanya pohon sengon pohon kapuk dibeberapa sela sela kebun kopi.Bisa juga ditambahi pohon lada/sahang.Tapi dilahan itu hanya ada kebun kopi disamping ada tanaman alpukat,srikaya,durian,lada,cabai rawit disekitar pohon kopi.Sayang belum bermusim.
buah alpukat dan duriannya




Aku tak biasa gendong keranjang yang diatas kepala (kijing) terpaksa kubawa dijinjing  ditangan.Malu kalau dilihat petani lain.





Capek perjalanan setelah selesai dari kebun kopi.Langsung kekebun pala.Sudah biasa kalau hasil kebun kopi ditaruh diatas langit langit sejenis ruangan luas dekat dengan atap rumah itu jika rumahnya panggung.





Ternyata usia pohon pala sudah puluhan tahun.Caranya masih sederhana untuk mencari buah.Buahnya dicari gunakan kaki atau kayu .Bingung kan tidak kelihatan buah jatuh ketanah dihamparan rumput

Kebun keluargaku pala itu dekat kuburan.Ternyata ada warga yang wakafkan tanahnya untuk kuburan umum secara tidak lagi bertempat tinggal didesa itu
Satu lagi ada pohon alpukat lebat buahnya.Kebayang kan ambil panen alpukat dekat kuburan walau agak jauh tanahnya.




Kalau musim panen biasanya tetangga dapat imbasnya..Karena rumah kakekku (udah meninggal) dekat lalu lintas jalan utama jembatan gantung menuju kebun kopi ada ada saja yang beri hasil kebun dari tanaman cabai,kelapa,sayur,buah dll.Oh ternyata kalau ada juga isi dapur yang bisa diberikan bisa timbal balik walau sang pemberi tidak minta balasan

pingin mancing ikan tapi
tapi waktu tidak memungkinkan
takut masih banyak buaya ular sungai kalau tidak pilih pilih tempat memancing.




Cuma aku senang bisa tangkap anak udang kecil disungai.Bagiku itu juga rekreasi kembali ke alam.





Jalan jalan kekebun kopi yuk?

tapi kalau anak mama,takut nyamuk,semut,takut kulit gosong,mudah ngeluh,tidak kuat jalan lebih baik nggak perlu karena salah tempat karena ke kebun kopi bukan untuk tamasya 



Ternyata jadi petani juga capek

mana ada kerja yang tidak capek
jangan tidak bersyukur
Orang gila saja masih mau cari makan ditempat sampah.Masak kalah dengan orang gila ?malas kerja!