OFFICE BOY

Suka duka Office Boy/Office Girl (OB/OG)


Dukanya


1.Pergi diawal waktu.
Pulang di akhir waktu/terakhir.

Karena yang pulang terakhir dalam suatu perusahaan/kantor biasanya adalah OB/OG,satpam,dan penjaga kantor.

2.Resiko banyak yang terkena bully,dimarahin,terlepas benar atau salah.

Banyak kena cacian karena dianggap pegawai rendahan.Tidak lagi memandang bahwa OB/OG juga punya  harga diri dan perasaan.

3.Banyak yang memanfaatkan OB/OG jadi tukang suruh suruh.

Padahal siapa yang sebenarnya bos siapa yang sebenarnya yang menggajinya siapa yang sebenarnya pimpinan yang utama dulu tugasnya didahulukan perintah.Akibatnya tugas utamanya terbengkalai yang seharusnya bos mana yang ia layani.

4.Dianggap OB/OG bodoh,tidak punya pendidikan tinggi maka dianggap mudah dimanfaatkan.


5.Mudah untuk dilimpahkan kesalahan.

Padahal bisa saja kerjaan kantor dikerjakan sama sama.Artinya jika satu orang OB/OG melakukan kesalahan maka semua OB/OG dianggap kena hukuman atau dicaci dan dimarahin.OB/OG yang profesional kena imbasnya.

6.Persaingan sesama OB/OG tidak sehat.

Ada yang menjatuhkan,bermuka dua didepan pimpinan/bos.Jika ada rezeki tidak bilang bilang karena uang masuk kantong sendiri padahal kerjaan dikerjakan sama sama.Bahkan menahan intensif teman sesama ob sendiri.

7.Ada yang mengambil peras keringat orang lain.

Orang yang kerja keras peras keringatnya tidak dapat apa apa yang tidak kerja dapat intensifnya.

8.Rentan dianggap diremehkan pekerjaan OB/OG.

Tiada kesopanan apalagi penghargaan ketika bibit sombong melekat pada orang orang yang semena mena terhadap OB/OG.

9.Cepatnya menyimpulkan kesalahan pada OB/OG padahal bisa saja OB/OG belum tahu deskripsi tugasnya atau belum dikasih kesempatan untuk belajar.


10.Ada pihak pihak dalam lingkaran perusahaan/kantor baik pimpinan atau karyawan atau sesama OB/OG agar status OB/OG nya seumur hidup.

Dibiarkan agar tidak berkembang jadi pintar,ditutup peluang untuk naik jenjang karir,ditutup kesempatan untuk belajar ditutup kesempatan untuk maju.

11.OB/OG biasanya banyak gunakan tenaga fisik.

Kadang bos atau orang lain tidak melihat kondisi fisik OB/OG bisa saja seharian tanpa kenal waktu ibarat kerja rodi belum istirahat dibebankan kerja diluar batas kemanusiaan.
Artinya tidak peka akan kondisi jasmani OB/OG

12.Jika ada uangnya maka mendekat dalam pekerjaan/pilih pilih pekerjaan.

Jika tidak ada uangnya malah ob berlari enggan mengerjakan.Artinya OB/OG walau punya gaji bulanan dianggap pegawai tinggi/bos bahwa ob mata duitan alias matre kerja asal dapat intensif.Padahal bisa saja suatu pekerjaan dikerjakan sama sama sesama OB/OG.Namun kesalahan terlimpahkan pada OB/OG tertentu.

13.Ketidakadilan dalam laporan yang masuk.

Tidak objektif dalam menilai.Tidak diberi kesempatan untuk membela diri.Maka rentan dipecat/dijauhi bahkan dilabel jelek reputasi.

14.Selalu saja salah apa yang dikerjakan.

Apalagi jika sudah dicap sebagai pemalas,datang terlambat.Artinya subjektif dalam menilai.

15.Ada yang tidak senang jika OB/OG hidupnya sejahtera,berpendidikan

Punya gaji yang lumayan bisa mencukupi.Maka ada ada saja pemotongan gaji dengan alasan rasional atau tidak.

16.Ada OB/OG yang memanfaatkan sesama teman OB/OG.

Jika ada untungnya saja mendekat.Jika diajak susah tidak dianggap teman.

17.Dianggap tidak selevel jika harus akrab dengan OB/OG.

Enggan untuk balas menyapa..Padahal roda bisa saja berputar.

18.Jika perusahaan ada rezeki melimpah.Kesejahteraan sengaja/tidak maka OB/OG tidak diperhatikan.

Malah ramai ramai karyawan memberikan hadiah super mahal kepada sang pimpinan/karyawan tertentu dengan alasan prestasi pengabdian padahal sang pimpinan/karyawan tersebur berkecukupan jadinya hadiahnya tidak tepat sasaran.

19.Kadang OB/OG bekerja belum diberitahu deskripsi pekerjaannya.

Apa yang boleh apa yang tidak boleh.Dampaknya tumpang tindih pekerjaan.Bahkan pekerjaan karyawan lain dikerjakan OB/OG tanpa sepengetahuan pimpinan.

Sukanya jadi office boy/office girl


1.Ada yang berbaik hati bos/karyawan lain memberikan sedekah atau intensif dari uang pribadi kepada OB/OG walau ala kadarnya.

2.Ada yang masih berbaik hati,berteman dengan OB/OG baik didalam kantor atau perusahaan atau diluar kantor.

3.Semakin besar tanggung jawab maka semakin besar tanggung jawab diakhirat.Maka status OB/OG setidaknya tanggung jawab dalam kerjaan tidaklah sama dengan pemegang amanah yang tanggung jawabnya besar.

4.Ikhlas dikerjakan.Bentuk jihad dalam bekerjanya walau statusnya sebagai OB/OG.

5.Intensif kadang bisa diberikan ketika OB/OG kerja lembur,atau ada perayaan hari raya.Walau nilainya tidak seberapa.

6.Jadi tempat sedekah banyak orang jika ada yang empati karena melihat statusnya sebagai OB/OG.Padahal dihati mereka jika ia ada rezeki lebih mungkin ia lebih senang bersedekah untuk orang lain.Bukan malah dirinya yang banyak orang memberikannya sedekah.

7.Menyambung hidup cari nafkah sebagai OB/OG dianggap bersyukur.Orang lain ada yang pengangguran ada yang sakit tidak bisa kerja atau ada yang merampok lakukan cari uang dengan jalan pintas.


Begitu mulianya suatu pekerjaan jika pekerjaan itu halal dan diridhoi oleh Allah.
Begitu mulianya jika pekerjaan itu walau sebagai OB/OG dilakukan dengan ikhlas.
Dan begitu mulianya orang sekeliling OB/OG pun tidak semena mena terhadap pekerjaannya dan kehormatannya..

Uang Rp.100.000 bagi orang yang mampu/banyak duit bisa saja habis sehari dimeja makan dihabiskan untuk makan siang untuk satu orang.
Namun bagi OB apalagi yang punya anak istri Rp.100.000 berguna bagi mereka apakah untuk beli beras atau berobat.

Sekeliling kita bisa saja ada yang belum beruntung (tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih).
Ada yang
bekerja sebagai 
OB/OG
tukang parkir
tukang sapu
penjaga
tukang koran
tukang jasa angkut
pemulung
NAMUN keimanan mereka bisa saja lebih mulia dibandingkan kita.
keikhlasan dan kesabaran dalam menjalani hidup mereka bisa saja lebih mulia dari kita.

Maka,
JANGAN sampai kita tidak mensyukuri nikmat
yang sudah diberikan oleh Allah pada kita.
Ajari anak anak sejak kecil agar mempunyai kepekaan sosial.