TIPE GURU

Tipe guru


1.Tidak memperhatikan penampilan (bau atau tidak berpenampilan sebagai guru alias berlebihan dalam kosmetik/berpakaian atau salah tempatnya)



2.Tidak memperhatikan bahan ajar apa yang diajarkan.Yang penting belajar suka suka.Yang mana materi yang disukai atau yang dikehendaki murid itu yang diajarkan.



3.Tidak perduli murid pintar atau tidak,jaga kebersihan atau tidak.Yang penting datang ngajar dapat gaji bulanan.Tidak perduli apa yang terjadi disekolah apakah statusnya sebagai PNS atau honorer.



4.Tidak pada tempatnya untuk berbisnis malahan memaksa murid atau memaksa guru utk berdagang utk kepentingan pribadi bahkan tanpa izin dari sekolah.



5.Mau idealis,mau disiplin,mau pintar,mau memintarkan anak murid tapi terbentur kendala.Apakah guru honorer yang kadang berbulan bulan belum dapat gaji,jauhnya jarak sekolah (pedalaman),masalah keamanan sekolah rawan kriminal,sulit transportasi/komunikasi,murid yang kurang motivasi,sekolah tidak ada faslitas yang memadai.Ekonomi guru ybs dibawah upah UMR dll.


6.Sudah ada niat tidak baik.Apakah curang masalah dana,dana wali murid dan sejenisnya


7.Guru yang tidak rajin melaporkan perangkat pembelajaran.Atau mengambil dana uang dari para murid untuk uang fotokopian.Karena dianggap sekolah tidak memfasilitasi apakah fotokopian ulangan akhir sekolah atau ulangan mid semester atau pembuatan rapor k13 atau pembuatan perangkat pembelajaran.Sehingga guru ybs yang mengeluarkan modal sendiri dengan alasan sudah ada gaji PNS atau sudah ada gaji honorer.


8.Guru yang loyalitas terhadap idealisme,menjunjung kebenaran,berusaha profesional.Walaupun ancaman dipecat jika tidak sesuai dengan sistem sekolah ybs.


9.Guru yang rela tidak digaji karena dianggap sudah kaya atau memang sukarela.


10.Yang bermuka dua,menolong orang/tugas kalau ada duitnya.Tidak mau perduli dengan kemajuan anak murid/sekolah..mangkir ketika mengajar tanpa keterangan/keterangan mendadak secara terus menerus.


11.Hanya mengajar,enggan utk mendidik.Bertanggung jawab jika ada SK tanggung jawab tugas.Tidak mau ikut campur diluar dari wewenangnya.


12.Mengajar sekaligus mendidik.Namun buta informasi terhadap keadaan anak didiknya maupun sekolah..karena tidak setiap hari ada disekolah.


13.Guru seperti orangtua.Cara penampilan,cara bicara bisa mempengaruhi anak murid.


14.Guru yang tidak ramah,kasar; rawan pelajaran yang masuk ke anak tidak masuk keotak anak.Takut karena benci dengan takut karena segan itu berbeda.Apalagi guru yang suka main fisik/
kekerasan/mempengaruhi mental murid.


15.Guru yang bisa mengajar namun kurang bisa mengelola kelas.Karena watak para murid yang memang tidak termotivasi untuk belajar.Padahal para siswa yang pintar dan termotivasi secara pribadi untuk belajar biasanya tekun menyimak gurunya dalam proses belajar.Maka tidak ada alasan mengantuk tidak ada alasan pelajaran yang membosankan.Tidak ada alasan murid minggat dalam pelajaran.


16.Guru yang tidak bisa totalitas mengajar karena tumpang tindih tugas disekolah/luar,umur sudah hampir memasuki masa pensiun,sedang sakit,banyaknya beban tugas guru dan sejenisnya.Sehingga mengajar mendidik sekedarnya saja atau tidak totalitas.


17.Guru yang mengajar yang bukan sesuai kemampuan bidangnya karena kekurangan guru,atau terpaksa menggantikan dengan suatu alasan.


Kakekku dulunya seorang guru didesa.Mendirikan sekolah swasta yang pada saat itu berafiliasi dengan organisasi Islam.Zaman dulu anak murid dengan serba kekurangan dana fasilitas namun ada juga para murid yang bisa sekolah sampai perguruan tinggi.
KEIKHLASAN guru zaman dulu bisa dibuktikan mereka kadang tidak mendapat bayaran gaji bulanan,namun dibayar dengan hasil bumi dari para murid semampunya apakah dibayar dengan beras,pisang setandan,sayur mayur dan lain lain bahkan tidak mendapat bayaran sama sekali dengan tujuan mencerdaskan anak bangsa.


" Namun kasus tertentu stigma/wacana berkembang bahwa " Mensejahterakan guru dianggap merusak keikhlasan para guru yang mengajar.Jika mensejahterakan guru harus dikenai beban tugas yang berat dengan berbagai kebijakan legal atau ilegal.Sehingga keikhlasan dalam mengajar dipertanyakan dianggap senjata jawaban jika ada para guru yang menuntut haknya"